margaretha w Widiarti

  Tersadar, aku menemukan apa yang aku cari. Leony tidak dengan memaksa menawarkan keceriaan itu. Ia telah memilikin...

  "Leony, Leony ha ha ha ... kamu ngaco abis!"   "Cuma, aku nggak tau ya, cara praktisnya dan hasilnya kalo pake...

"Cinta segitiga dan kaos kaki. Ini ada kemiripan dengan kehidupan pribadimu. He he he..." Leony bisa juga meledekku. ...

Tak ingin membuat kekacauan, aku memilih tak acuh merespons tingkah polah keduanya. Melihat Leony terdiam, aku kembali...

  "Ni, aku kasih tau ya, aku tuh kurang sreg sama orang yang kayak Nia. Kurang gentle gitu kesannya. Kalau dia mau, ...

"Ni, kamu nggak usah jadi makelar, deh. Aku kasih tau, ya, kalau aku mau, si Nia udah kutembak dari kemarin-kemarin. K...

    Tim kerjaku sibuk seperti kru sinetron kejar tayang, tetapi aku tak lupa untuk menagih Leony atas sebuah jawab...

Aku harus kembali ja'im sebagai ketua yang harus bisa mengendalikan situasi. Maka akulah yang menyudahi nuansa Leony. ...

Melihatnya begitu, aku merasa lucu sekaligus kasihan. "Khenza, tebakan kamu itu gampang. Tapi jawabannya sulit...

Seolah tebakanku begitu sulit untuk diterka. Tampangnya yang serius jadi tampak lucu di mataku. Agaknya Leony berpikir s...

Tiba-tiba saja aku merasa seperti bercermin pada sebuah pribadi yang mandiri. Leony mau berusaha memberikan yang terba...

"Nah, kalo ini baru nggak gampang," jawabnya sambil tersenyum. Tak kusangka, ternyata Leony bisa se-asyik ini di luar si...

"Ah, ngomong sih, gampang. Teori lebih mudah daripada prakteknya," ejekku. "Enggak, lah. Kamu pikir ngomong k...

"Jujur. Jujur. Jujur. Aku sudah jujur kok sama kamu." Aku menimpali, alih-alih menyimak. "Eits, tunggu dulu! ...

  "Terus, gimana aku bisa tau siapa yang paling tepat?" Untung saja dia tidak curiga, kalau sebenarnya aku sengaja m...